The Story Board

Kisah yang terinspirasi dari penyertaan Tuhan dalam pelayanan yang dikerjakan selama ini. Segala kesulitan, krisis, tangis, suka dan duka dibuatNya begitu indah untuk membuat hambaNya semakin bergantung padaNya dan semakin mengandalkanNya.
Thanks, To God. So smile and be gladd.. with Your eyes, Your mouth, Your hands and Your feet.
biarlah 'kaki' ini terus menorehkan catatan yang menyenangkan hati Tuhan, biarlah setiap langkah kaki ini memberi warna bagi hidup orang lain.

Venny

Kamis, 24 Juni 2010

Perempuan Lebih Cerdas, lebih baik



oh iya sahabat..beberapa waktu yang lalu saya pernah membaca sebuah artikel, isinya cukup menarik perhatian saya sampai - sampai saya merasa ini juga pantas untuk dibagi.
Nah menurut sebuah penelitian, laki-laki yang menikahi perempuan cerdas kemungkinan besar akan hidup lebih lama. Sebuah penelitian pada 1,5 juta orang ditemukan bahwa tingkat pendidikan perempuan lebih penting dari pada tingkat pendidikan laki-laki ketika menyangkut peluang laki-laki memiliki hidup lebih lama.
Nah penulis laporan penelitian itu menegaskan bahwa perempuan yang berpendidikan baik lebih sadar akan diet sehat dan perawatan medis, oleh karenanya mempengaruhi masa hidup pasangannya.
Perempuan biasanya lebih bertanggung jawab pada kebutuhan rumah dibanding laki-laki, dan sebagai akibatnya, pendidikan perempuan lebih penting untuk gaya hidup keluarga - misalnya dalam hal kebiasaan makanan - dibanding pendidikan laki-laki.
Jika perempuan berpendidikan lebih tinggi mudah memahami saran mengenai gaya hidup sehat, pendidikan perempuan memiliki pengaruh subtansial pada kesehatan dan moralitas pasangannya. Perempuan yang memiliki pendidikan lebih tinggi sebagai tambahannya, mampu menerima perawatan medis yang lebih baik yang juga baik bagi laki-laki.
Penelitian tersebut dari para ahli di stockholm university, menguji data dari sensus di swedia tahun 1990 pada 1,5 juta orang berusia 30 sampai 59 tahun yang masih bekerja. Informasi penyebab kematian, termasuk kanker dan penyakit sirkulatori seperti jantung dan stroke juga di uji untuk periode 13 tahun berikutnya. Penelitian itu, yang diterbitkan dalam journal of epidemiology and community health, menemukan bahwa sementara pendidikan perempuan merupakan faktor penting dari umur panjang pasangannya, sedangkan laki-laki,pendapatanlah yang lebih penting,bukan pendidikan. Para peneliti menemukan bahwa pendapatan laki-laki juga mempengaruhi angka kematian bagi kedua gender, barangkali karena laki-laki mewakili sebagian besar pendapatan keluarga dan juga standar materi keluarga kali ya...hehehe.
Memang penting untuk mempertimbangkan bagian ini.
Saat membaca artikel itu, saya teringat bang Tony Antonio (heheheh), dia pernah mengatakan hal ini pada saya : "jika kita menginjili 1 orang pria dan ia bertobat maka kita 'menyelamatkan' 1 kepala keluarga, tapi jika kita menginjili 1 orang perempuan dan ia bertobat maka kita 'menyelamatkan' sebuah keluarga", dengan kata lain pengaruh perempuan dalam sebuah keluarga sangat besar dalam membawa keluarga itu pada Kristus.
Namun yang penting sahabat, kedua pasangan haruslah seimbang dan sepadan sehingga mereka bisa menjadi penolong bagi masing-masing pribadi dan bukan menjadi sosok yang mendominasi peran.

Pada akhirnya jika sahabat memutuskan untuk memilih pasangan hidup, pertimbangkanlah segala sesuatunya.
Sekalipun anda sangat menginginkan hadirnya seoarang pasangan hidup, belajarlah untuk tidak terburu-buru.
Sekalipun anda sangat menginginkannya, janganlah sembrono dalam memilih..
Sekalipun anda sangat menginginkannya, lebih baik menunggu, namun bukan menunggu tanpa berbuat apa-apa,serahkan semua pada Tuhan karena segala sesuatu akan indah pada waktunya, cinta datang karena terbiasa, bukan karena terpaksa.

Rabu, 16 Juni 2010

Siapakah Kaleb ?


Pendahuluan
Seringkali kita diperhadapkan pada janji Allah vs realita. Misalnya peristiwa Abraham dan Sara (Kej 12:4, 16:16, 21:4). Apa yang terjadi pada mereka? Mungkin kita juga pernah mengalaminya. Bagaimanakah agar kita bias percaya pada janji Allah walaupun realita kayaknya tidak mungkin atau tidak mendukung.
Allah, Musa dan Pengintai
Bilangan 13:1-3
• Mereka diminta mengintai (Pemimpi berdasarkan suku)
• Sebenarnya apa tujuan Tuhan meminta mereka mengintai tanah Kanaan?
• Bandingkan Ulangan 1:19-25

Janji Allah vs Realita

Janji Allah
• Tanah Kanaan akan Ku berikan pada orang Israel (Bil 13:1)
• Tuhan Allah telah menyerahkan negeri itu kepadamu (Ul 1:21)
• Tuhan Allahmu yang bberjalan di depanmu, yang akan berperang untukmu (Ul 1:30)
• Berlimpah susu dan madunya (Bil 13:27, Kel 3:8)
Realita
• Bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat
• Kota-kotanya berkubu dan sangat besar
• Memakan penduduknya
• Tinggi-tinggi perawakannya
• Orang-orang raksasa
• Berlimpah susu dan madunya

Respon mereka (Bil 13:25-14:9)

Kaleb dan Yosua
• Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya
• Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya. Jika Tuhan berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita suatu negeri yang berlimpah susu dan madunya. Hanya janganlah memberontak kepada Tuhan dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang Tuhan menyertai kita, janganlah takut kepada mereka
• Pemikiran yang Ilahi
• Bijaksana / hikmat Tuhan
• Mengandalkan Tuhan

Pengintai lain
• Bersungut-sungut
• Ah sekiranya kami mati di tanah Mesir atau di padang gurun itu! Mengapakah Tuhan membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang dan istri serta anak-anak kami menjadi tawanan?
• Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir
• Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang.
• Manusiawi
• Bijaksana / hikmat manusia
• Mengandalkan kekuatan sendiri

Apa yang menyebabkan Kaleb dapat berespon demikian?
Bil 14:24, Ul 1:34-36, Yos 14: 10-14
Because he followed the Lord wholeheartedly
1.Berpegang pada janji Tuhan (Yos 14:10)
a. 45 tahun lamanya ia setia dalam janji Allah
b. Percaya sepenuhnya, tidak ragu sedikitpun (Yos 1:8)
c. Trust and obey (2 Kor 5:7)
2. Hatinya melekat padaKu: Ia mengenal namaKu (Maz 91:14-16), mengenal namaKu (sifat dan pribadiNya)
a. Ia Allah yang Maha Kudus
b. Ia Allah yang Maha baik / Murah hati
c. Ia Allah yang setia
d. Ia Allah yang Maha Kuasa
e. Ia Allah yang Maha Tahu
f. Ia yang memegang masa depanku
3. Sepenuh hati: Persekutuanmu dalam berita Injil (Fil 1:2-11)


Prinsip-prinsip yang boleh kita ambil
1. Mayoritas tidak selalu benar. Tetaplah berjuang meskipun kita hanya seorang diri. Jangan kompromi.
2. Keputusan kita hari ini mempengaruhi masa depan kita dan orang lain. Karena itu hati-hatilah dalam membuat keputusan. Gumulkanlah dengan Tuhan.
3. Jangan sekedar mengikut Tuhan tetapi ikutlah Dia dengan sepenuh hati. Be the person who follows the Lord wholeheartedly

Refleksi
1. Realita apakah yang membuatmu ragu akan janji Tuhan? Maukah engkau terus berpegang pada janjinya meskipun realita seolah-olah tak mungkin berubah?
2. Apakah yang ingin kamu lakukan untuk memperbaiki pengiringanmu akan Tuhan menjadi “ to follow Christ wholeheartedly”?

Selasa, 15 Juni 2010

Prosedur - prosedur dalam Penelaahan Alkitab

1. Meneliti dengan seksama apa yang telah ditulis oleh pengarang. Inilah langkah yang paling penting dalam penelaahan Alkitab dan harus didahulukan. Semakin teliti dan seksama penelitian saudara semakin berartilah tafsiran dan penerapan saudara dan akan semakin jujurlah penilaian saudara dan lebih kaya penerapannya.

2. Menafsirkan secara objektif apa yang dituliskan pengarangnya. Setelah saudara meneliti dengan seksama apa yang dikatakan pengarangnya, tentukan apa yang sebenarnya dimaksudkan dengan perhatiannya itu. Saudara harus mencoba untuk menemukan pikiran, sikap, emosi, dan tujuan pengarang.

3. Menyimpulkan dengan singkat pokok - pokok pikiran dalam bagian itu. Meskipun penyimpulan ini disebut sebagai langkah yang ketiga, sebenarnya langkah ini merupakan suatu proses yang harus dilakukan sehubungan dengan langkah penelitian dan penafsiran. Usaha untuk menyimpulkan fakta - fakta yang telah saudara miliki dan kemudian arti dari fakta itu.

4. Menilai dengan jujur apa yang ditulis oleh pengarang. Sebelum saudara mengerti dengan jelas tentang apa yang ditulis oleh pengarang dan apa maksud penulisannya itu, saudara tidak dapat mempertimbangkan bagian itu dengan jujur. Jadi, penilaian harus dilakukan sesudah meneliti dan menafsirkan.

5. Menerapkan secara pribadi berita yang diungkapkan itu. Meskipun penerapan ini disebut sebagai langkah yang kelima dalam proses ini, tidak berarti bahwa langkah ini tidak sepenting langkah - langkah sebelumnya. Penerapan adalah sebagai hasil dari proses - proses lainnya. Penerapan adalah suatu proses yang bertumbuh, bukan hanya ditambahkan sebagai suatu lapisan luar tetapi terbit dari proses - proses lain.

6. Mewujudkan keyakinan saudara. Seorang pernah mengatakan, "Jangan menelaah Alkitab saja, tetapi lakukan sesuatu!". Terlampau sering penelaahan Alkitab hanya terdiri dari menanggapi kebenaran - kebenaran Alkitab dari segi kecerdasan dan perasaan, tetapi tidak mewujudkannya, yakni benar-benar melakukan apa yang dinyatakan oleh Tuhan kepada kita.

Selamat belajar menelaah Alkitab, jangan pernah bosan-bosan ya,hehehehe

Jangan Terlalu cepat bilang " I Love You "

Jangan sembarangan memilih pasangan hidup. Karena itu, sebaiknya Anda tidak sembarangan mengucapkan "I Love you", apalagi, jika Anda baru mengenal seseorang. Ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum Anda mengatakannya :

1. Apakah Anda memang benar-benar mencintainya? Anda harus benar-benar mencintai orang tersebut bukan hanya sekedar tertarik.

2. Spontan atau direncanakan? Rencanakan kapan Anda akan mengatakannya. Buatlah sebuah momen yang membuat pasangan Anda terkesan sehingga dia akan mengingatnya seumur hidupnya.

3. Apakah waktunya tepat? Rencanakan waktu yang tepat sehingga Anda bisa nyaman mengatakannya. Ketika pasangan Anda dalam suasana hati bahagia dan nyaman akan memudahkan Anda mengambil hatinya.

4. Lebih baik menunjukkan, atau mengatakannya? Tunjukan cinta Anda! Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa perbuatan berbicara lebih keras daripada kata-kata saja. Sadarilah bahwa kehadiran Anda dan perbuatan Anda akan memperkuat makna dari kata " I Love You" Anda.

TRAINING MC / SL


Baca : Roma 12:6-8, 1 Kor 9:24-27, Kol 3:23

Prinsip : Memberi yang terbaik kepada Tuhan

Dalam sebuah persekutuan besar, fungsi MC dan SL dipisahkan dengan jelas. MC (Master of Ceremony) menjadi pemimpin atau pemandu acara dan ia juga bertanggungjawab atas acara yang sedang berlangsung. Sedangkan SL atau Song Leader, mereka berfungsi sebagai pemimpin pujian untuk menolong jemaat menyanyikan pujian dengan cara yang benar. Biasanya SL terdiri dari 3 orang atau lebih, tergantung kebutuhan. Namun kadangkala fungsi MC / SL disatukan.

Secara sederhana, tugas MC/SL adalah :
1. Menyusun acara
2. Mengarahkan suasana / acara Agar acara berjalan teratur dan berlangsung dengan baik (1 Kor 14:40)
3. Mengangkat suasana
Memimpin jemaat ke dalam persekutuan dengan sesama dan dengan Tuhan (hadirat Allah) yang pada akhirnya membawa pembaharuan dan damai sejahtera (1 Kor 14:33).
4. Menyiapkan suasana
Konsep MC/SL yang salah :
1. Sekedar mengisi waktu 15-30 menit
2. Sekedar menunggu teman / pembicara
3. Tidak mempersiapkan diri sebelumnya atau persiapan mendadak di tempat
Kualifikasi MC/SL :
1. Sudah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruslamat secara pribadi (2 Kor 5:17-21).
2. Memahami konsep pelayanan Kristen dengan jelas. Memiliki kerinduan untuk melayani didorong oleh kasih kepada Tuhan (Matius 22:37-38)
3. Memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan yang jelas melalui saat teduh, doa, dll.
4. Memiliki penyerahan diri terus menerus pada pimpinan dan kuasa Tuhan (2 Kor 3:5; 1 Pet 4:11; 1 Kor 4:20)
5. Setidaknya memiliki 3 faktor dasar :
a. Adanya kesukaan bernyanyi
Sehingga ia dapat mengilhami jemaat untuk bernyanyi.
b. Adanya kualitas suara untuk bernyanyi yang cukup menyenangkan
Sehingga jemaat tidak berespon secara negatif terhadap suaranya.
c. Adanya sikap kepemimpinan yang meyakinkan
A. Mengapa memuji Tuhan ?

Lovelace dan Rice mencatat bahwa memuji Tuhan adalah kesempatan yang istimewa bagi orang Kristen dan Mary Gan (seorang Master Musik dengan predikat Cum Laude) menambahkan bahwa memuji Tuhan adalah tanggung jawab Kristen juga. Kita memuji Tuhan karena respon kita kepada karya dan perbuatan Allah yang sangat besar dalam hidup kita. Pujian kepada Allah lahir atas dasar pengenalan kita kepadaNya dan pengalaman kita bersama DIA.
Alkitab mencatat beberapa peristiwa yang mendasari kita memuji Tuhan seperti tertulis dalam Keluaran 15:1-21, Kis 5:47, Ef 5:18b–19, Wahyu 5:12. Jadi dari sejak PL, sampai gereja mula-mula, bahkan sampai di surga nanti, kita melihat bagaimana puji-pujian menjadi hal penting dalam ekspresi iman umat Allah.

B. Manfaat memuji Tuhan

1. Mereka dapat mengungkapkan perasaan dan pemikiran mereka.
2. Mereka dapat bersaksi mengenai kepercayaan mereka kepada orang lain.
3. Mereka dipersatukan dalam persekutuan yang lebih akrab
4. Mereka diajarkan tentang hal-hal yang mendasar dari iman mereka.
5. Mereka didukung/dikuatkan dalam hidup sehari-hari.
Atau dapat disimpulkan, ada 3 manfaat dari memuji Tuhan : untuk Tuhan, untuk orang lain, untuk diri sendiri.
C. Bagaimana memuji Tuhan ?

Bernyanyi dengan baik dan benar.
· Tersedia sejumlah lagu pujian yang baik.
· Seluruh jemaat menyanyikannnya dengan benar.
· Jemaat memiliki ketrampilan musik yang baik.
Untuk mencapai hal ini ada 3 faktor yang terlibat yaitu :
a. peranan MC / SL :
· Spirituality (memancarkan dan memuliakan pribadi Yesus)
· Psychologically (menunjukkan sikap yang positif)
· Physically (memberikan penampilan yang pasti dan meyakinkan)
· Musically (memiliki pengalaman dan pengetahuan musik)
b. peranan pianis/organis/gitaris :
· mengerti dan memahami musik
· bermain dengan tepat
· pandai memberi irama
· bermain dengan tempo yang baik
· mengikuti teks lagu nyanyiannya
c. peranan paduan suara :
· melalui suara dan ekspresi muka yang dapat mendorong jemaat untuk mengikuti mereka.
· mereka dapat mendorong jemaat untuk bernyanyi
· paduan suara dapat membantu mengajarkan lagu-lagu yang belum dipahami.
· dapat mengajarkan sebuah lagu dengan menyanyikannya sebagai lagu koor.
D. PERSIAPAN
1. Persiapan Rohani
Keadaan rohani seseorang mempengaruhi kepemimpinannya. Oleh karena itu, sangat penting melakukan persiapan secara rohani melalui :
· Pembacaan Alkitab yang teratur dan berkesinambungan
· Pembacaan buku-buku rohani (catat hal-hal yang penting)
· Pengalaman pribadi bersama Tuhan
· Kesaksian teman-teman persekutuan, dll.
2. Persiapan Informasi
Sering kita melakukan kesalahan karena kurangnya informasi. Oleh karena itucarilah informasi sejelas/seteliti mungkin yang menyangkut :
· waktu (hari/tgl/jam)
· tempat dimana ?
· apa tema/topik acaranya ?
· apa isi acara ? siapa saja pengisi acara ?
· siapa pembicaranya ? alamat ? telepon atau dihubungi melalui surat ? diingatkan lagi ?
· berapa lama waktunya ? dll
3. Persiapan Acara
Setelah semua informasi tersebut di atas diperoleh secara jelas, maka mulai dilakukan penyusunan acara. Sediakan waktu yang cukup dan kondisi terbaik dalam menyusun acara tsb. Tuliskan tema acara di bagian atas kertas, misalnya: BERAKAR, BERTUMBUH DAN BERBUAH DALAM KRISTUS. Penting sekali untuk melakukan persiapan tertulis.
Memilih Lagu
a. Berdoalah mohon pimpinan Tuhan
b. Lagu dipilih sesuai dengan tema
c. Lagu dipilih sesuai dengan kondisi kedewasaan jemaat
d. Pilih lagu tertentu untuk hal tertentu (jangan sembarangan memilih lagu)
Catatan : Lagu yang dipilih diberikan kepada organis/gitaris untuk bersama-sama mencari nada dasar dan tempo agar pemusik dapat mempersiapkan diri lebih baik.
e. Jenis lagu dari isinya :
# Lagu ajakan : Ku Masuki GerbangNYA, dll
# Lagu kesaksian iman : Dalam Nama Yesus Ada Kemenangan.
# Lagu doa/penyembahan : Ajaiblah Tuhan, Speak to My Heart
# Lagu pengakuan dosa : Siapakah Diri Hamba
# Lagu penyerahan : Masa Mudaku Ini
# Lagu pelayanan : Darah Kaum Martir
# Lagu KKR, ciri-cirinya : tema ttg kasih Allah, dosa, pengampunan dan keselamatan.
# Lagu penantangan : Di Pintu Hatimu
# Lagu pengutusan : Utus Aku dalam MisiMu
f. Cari keseimbangan antara lagu yang cepat dan lambat serta keseimbangan penggunaan bahasa
g. Pilih lagu yang baik. Lagu yang baik memiliki syair dan nada yang baik. Hati-hati terjebak pada nada lagu yang lincah.
h. Dalam ibadah jangan terlalu banyak lagu baru (maksimal 2 lagu), harus ada yang dapat mengajarkannya dengan baik
i. Cari versi pujian dalam bahasa asal pujian tersebut. Tempo dan birama pujian tersebut disesuaikan dengan penciptanya.
Ciri-ciri lagu yang baik :
· Ajarannya benar dan dalam (Alkitabiah dan kontekstual)
· Mengarah kepada Allah
· Pesannya jelas
· Membangkitkan dan menantang iman
· Dapat diterima secara universal
Catatan: Dianjurkan lebih dulu membaca dan merenungkan lagu pujian yang akan dinyanyikan.
j. Peringatan ! SL / MC bukan pengkotbah. Jadi jangan memberi komentar berlebihan. Pusatkan diri mereka pada isi nyanyian. Motivasi bisa membaca 2 atau 3 baris syair pujian tsb atau dengan variasi bergantian bernyanyi dan merenungkan syairnya.
Menyusun Liturgi
Bagian ini akan dibahas lebih khusus dalam poin selanjutnya. INGAT : Ibadah bersifat vertikal dan serius !
Persiapan dengan Pemusik
a. menentukan nada dasar
b. kesepakatan tempo / beat
c. kesepakatan intro / pengulangan lagu / instrumental, dll.
E. LITURGI

Liturgi berfungsi sebagai :
1. Adanya keteraturan dalam ibadah bersama-sama kepada Tuhan
2. Dibawa secara jelas kepada Tuhan
3. Supaya tidak terjadi kekacauan dalam ibadah kepada Tuhan.
Setiap liturgi gereja memiliki philosophy tertentu. Misalnya Reform Worship (GKI) menganut bahwa seluruh kehidupan adalah milik Allah sehingga penyembahan perlu dikembalikan kepada Allah. Reform juga lebih mengutamakan kotbah (preaching), doa-doa (prayers) dan perjamuan suci (sacrament). Lutheran worship (HKBP) menganut paham bahwa kita diselamatkan, dibenarkan hanya dalam anugrah Tuhan. Free Church mengarahkan penyembahan dengan kebebasan dan spontan, penekanan kwalitas rohani dalam penyembahan Philosophy-philosophy ini sangat mempengaruhi pujian dalam gerejanya.

F. BAGAIMANA MENYUSUN LITURGI ?
Liturgi disesuaikan dengan suasana/bentuk ibadah.
1. Liturgi formal untuk suasana formal: Natal, Paskah.
2. Liturgi informal untuk suasana informal: Liturgi persekutuan biasa
3. Melibatkan dan mengaktifkan jemaat
4. Bayangkan suasana jemaat sebelum anda menyusun liturgi. Jangan biarkan jemaat menjadi penonton yang pasif, tapi dalam melibatkan jemaat jangan biarkan terlalu capek. Jemaat pasif – aktifkan (pujian bersama), jemaat aktif – pasifkan (kesaksian pujian, hanya musik)
5. Liturgi yang baik, padat dan tidak bertele-tele. Tiap butir acara mempunyai makna.tersendiri dan tidak bisa disederhanakan lagi.
6. Tidak mencampuradukkan ibadah dengan kata-kata sambutan, dll.
7. Liturgi yang baik terarah dan makin menuju klimaks. Catatan: Mintalah kepada pengisi pujian judul lagu yang akan dinyanyikan. Contoh urutan lagu yang salah “Aku Mau jadi Anggur” lalu “Mari Masuk”
8. Contoh Liturgi (lihat lampiran)

G. PELAKSANAAN
1. Persiapan sebelum pelaksanaan
Agar acara yang dipimpin berjalan dengan baik, datanglah selambat-lambatnya 15’-30’ sebelum acara dimulai, yaitu untuk melakukan persiapan kembali, berupa:
a. Persiapan ruangan (tempat duduk, tempat pembicara, mimbar, membuat poster, dll)
b. Perlengkapan: gitar, papan tulis, alat-alat tulis, organ, mikrofon, dll.
c. Persiapan lagu: lakukan persiapan bersama pemusik untuk memastikan (cek) kembali nada dasar.
d. Periksa kembali kerapian anda. Berpakaianlah rapi dan sesuai kebutuhan saat itu. Dalam acara formal, pria sebaiknya menggunakan kemeja lengan panjang dan celana bahan (bukan jeans), wanita - blouse lengan panjang dan rok.
e. Renungkan kembali lagu-lagu dan acara yang sudah disusun dan hafalkan.
f. Persiapan diri. Sebelum acara dimulai berdoalah dengan pengurus/ panitia.
Catatan: Dalam tahap ini perhatikan persiapan diri dalam hal kekudusan hidup. Ada dosa ? Akui dan sesalilah dihadapanNya dengan sungguh-sungguh.
2. Bagaimana menguasai suasana ?
Seperti disebutkan sebelumnya, seorang MC/SL sangat mempengaruhi jalannya acara, karena itu MC/SL yang berhasil memiliki 2 hal penting yaitu :
a. Kerohanian yang baik, melalui penyerahan terus menerus kepada pimpinan Roh Kudus. Orang yang sungguh-sungguh dikuasai Roh Kudus sepanjang waktu pelayanan yang akan datang adalah orang yang terus menerus dapat menguasai suasana ibadah yang dipimpinnya.
b. Ketrampilan yang terus menerus dikembangkan.
Penguasaan suasana/acara dapat diperoleh dengan hal-hal konkrit berikut:
1. Melangkahlah dengan tenang / yakin ke depan jemaat.
2. Carilah tempat berdiri yang tepat, dapat dilihat semua orang (sebanyak mungkin orang). Untuk bentuk O I L T
3. Berdirilah tegak (jangan membungkuk, bersandar ke dinding, miring)
4. Mulailah acara dengan terlebih dahulu memberi salam yang tulus dan sungguh-sungguh.
5. Pandangan mata harus diarahkan kepada semua orang secara seimbang. Jangan bicara dengan dinding atau plafon.
6. Jikalau ada acara yang akan dikoreksi (misalnya dalam liturgi formal) ambillah waktu pada permulaan acara. Atau mengenai tempat duduk jemaat yang perlu diatur lebih baik, mintalah dengan sungguh-sungguh dan sopan.
7. Berbicaralah dengan suara cukup jelas, tidak terlalu cepat/ lambat, jangan monolog tetapi dialog, miliki intonasi suara. Selain itu, beberapa tehnik berbicara yang benar : Gunakanlah kata-kata yang efektif dan singkat dalam menyampaikan suatu pesan atau ajakan. Pakailah bahasa yang formal untuk acara formal dan bahasa informal untuk acara informal. Hindarilah berbicara ketika jemaat sedang bernyanyi. Tanda dinamik dalam setiap lagu harus diperhatikan. Khusus untuk lagu yang berbahasa asing (mis. Bahasa Inggris), gunakan lafal yang lazim dipakai dalam bahasa itu.
8. Mimik wajah harus baik. Resep : Lupakan diri (jangan self-centered), renungkan 2 Tim 1:7, Roma 8:15-16.
9. Bernyanyilah terlebih dahulu dengan irama/nada lagu yang tepat, serta hayati syairnya dan nyanyikan dengan iman. Jangan pilih lagu yang tidak dikuasai.
10. Bernyanyilah dengan memperhatikan respon jemaat. Tugas kita bukan nyanyi solo tapi memimpin jemaat bernyanyi. Bila respon kurang, cari jalan keluarnya. Misalnya: memotivasi secara singkat (1-2 kalimat) untuk memuji Tuhan dengan sungguh.
Variasi dalam memuji Tuhan (supaya makin dihayati)

a. Sambil berdiri (lagu penyembahan)
b. Berpegangan tangan (Lagu persaudaraan)
c. Pakai gerak (kalau sesuai). Ini hanya untuk persekutuan biasa.
d. Tepuk tangan (bila cocok dengan lagu), sesuaikan dengan suasana. Perhatikan apakah hal itu biasa di tempat itu. Bersifat oikumenis ? Bersifat kharismatik ?
e. Bila suasana memungkinkan (dalam jemaat yang tidak terlalu besar), minta jemaat memilih lagu, serta tanyakan alasan mengapa memilih lagu tersebut (prinsip melibatkan secara spontan).
f. Bernyanyilah dengan suara penuh, ½ suara, lembut, lambat cepat, tanpa musik atau hanya musik (pada bagian-bagian tertentu).
g. Bernyanyi bergantian, mis. hanya perempuan - pria merenungkan, dan sebaliknya
h. Menekankan/mengulang dengan membacakan syair/baris/kalimat tertentu.
i. Memberi interpretasi lagu
j. Menceritakan sejarah singkat lagu tersebut
k. Pengalaman pribadi terhadap lagu tersebut
l. Membacakan Firman Tuhan yang sesuai dengan lagu tersebut
11. Bernyanyilah dengan aba-aba melalui satu / dua tangan. Dengan birama 2/4, 3/4, 4/4, 6/8, dst.
12. Doa : Siapa yang memimpin doa pembukaan, doa persembahan, doa Firman, doa penutup, berapa orang , kapan dihubungi ? Isi doa: penyembahan, pengakuan dosa, pengucapan syukur, permohonan, kombinasi.
13. Kesaksian : melalui lagu (solo, VG, Duet), bagi berkat (mis. bagikan saat teduh), pengalaman pribadi, berapa orang bersaksi. Catatan : Kesaksian berupa pengalaman pribadi atau saat teduh, sebaiknya dipersiapkan sebelumnya dan diingatkan akan waktu/lamanya bersaksi. Jangan takut menegur keterlambatan karena dalih “dipimpin Roh”.
14. Acara Pokok. Ceramah ? Kotbah ? Panel Diskusi ? Kesaksian dan Puji-pujian / Siapa yang membawakan renungan ? Apa pokok-pokok doa ? PA/Diskusi kelompok? Berapa kelompok? Siapa saja pemimpinnya ?
15. Persembahan (kolekte) : Pikirkan sebelum atau sesudah kotbah, Motivasi jemaat dengan Firman Tuhan, Pilih lagu persembahan yang sesuai, Beritahu tujuan persembahan, Caranya ? (mis. berapa kantong, kantong diedarkan atau dikumpulkan ke depan), Siapa kolektan, setelah selesai ditaruh di mana ? Siapa yang berdoa utk persembahan ?
16. Kotbah : Setelah suasana tertib dan hikmat undanglah pembicara utuk menyampaikan Firman Tuhan, Jikalau tidak keberatan dapat diperkenalkan seperlunya, selesai kotbah ucapkan syukur kepada Tuhan, terima kasih kepada hambaNya. Dapat juga dilakukan dengan saat teduh diiringi musik. Pilih lagu yang tepat untuk sebelum dan sesudah kotbah. Jangan lupa memberitahu lamanya kotbah. Pemberian kenang-kenangan kepada pembicara dalam liturgi informal sebaiknya di hadapan jemaat, tetapi apabila persembahan berupa amplop sebaiknya tidak dihadapan jemaat, karena kurang etis. Ingat, tidak semua jemaat mengerti motif pemberian dengan amplop. Jangan memberi kesan hamba Tuhan telah dibayar untuk tugas tersebut.
17. Pengumuman : Sebaiknya dipersiapkan sebelumnya dengan jelas. Mohon perhatian jemaat, jangan biarkan kesempatan ini untuk berisik.
18. Perkenalan : Dalam liturgi informal perkenalan dapat dilakukan dengan: Memperkenalkan teman baru dengan sopan dan hormat dengan menyebutkan nama, alamat, status, pekerjaan. Perlukah ke depan atau di tempat saja ?, Kalau waktu tidak cukup dapat diperkenalkan sekaligus., Pilih lagu/kalimat yang membuat teman baru betu-betul merasa diterima dan dikasihi. Jangan lupa mengajak minggu depan. Adakah pertemuan selanjutnya dengan mereka ? Kapan dan dimana ? Catatan : Mohon selama perkenalan jangan ada yang menyeletuk. Tidak sopan.
KESIMPULAN

Kita telah melihat secara jelas bahwa menciptakan sebuah jemaat yang bernyanyi dengan baik bukanlah suatu hal yang mudah . Banyak hal-hal yang harus dilibatkan, baik secara rohani maupun ketrampilan. Berbagai usaha harus dilakukan dan persiapan yang matang merupakan keharusan Hal ini merupakan proses yang panjang , jadi tidak akan pernah dicapai dalam waktu yang singkat.

LAMPIRAN 1
Liturgi di Persekutuan Kampus (untuk ceramah / eksposisi)
Perkiraan waktu kurang lebih 90 - 100 menit
Tgl :
Pukul :
Tema :
Pembicara :
MC :
Pemusik :
1. Saat Teduh (Fleksibel) : 2 menit
2. Pujian Pembukaan / Persekutuan : 5 menit
3. Pujian persiapan doa : 3 menit
4. Doa pembukaan : 2 menit
5. Pujian penyembahan dan doa : 5 menit
6. Kesaksian : sharing / pujian solo, VG (kalau ada) : 5 menit
7. Pujian tema / persiapan Firman : 3 menit
8. Kotbah : 45 – 60 menit
9. Pujian respon sesuai dengan kotbah : 3 menit
10. Pujian persembahan : 5 menit
11. Doa persembahan : 2 menit
12. Pengumuman : 5 menit
13. Doa syafaat : 5 menit
14. Pujian penutup : 3 menit
15. Doa penutup : 2 menit

oleh : Alex Nanlohy

Pelayanan Karena Anugerah

Mungkin mudah bagi kita menjalani hidup ini bila semuanya begitu indah, mudah bagi kita mengatakan tidak jika semua orang sependapat dengan kita. Namun apalah artinya sebuah rumah yang megah jika ternyata rumah itu tidak tahan uji, ketika badai datang seketika itu pula ia rubuh.

Jadi.. jika selama sembilan tahun ini saya mengenal Dia dan membawa saya sampai pada jalan ini, itu artinya Ia pun telah mempersiapkan saya dalam masa waktu itu, bukan untuk membuat saya bermegah di dalamnya namun supaya saya pun tahan uji dan saya bisa belajar dari semua itu untuk mengetahui bagaimana saya harus bekerja bagi Dia. Walau sampai saat ini saya tidak tahu alasan mengapa Ia memilih saya dari sekian banyak orang, namun yang saya imani bahwa itu adalah anugrah yang harus di syukuri.

Memang tidak dapat saya pungkiri bahwa saya pun punya sejuta mimpi, semuanya terancang sedemikian rupa- sudah terlalu lama mimpi itu, hingga pada akhirnya saya pun takluk di bawah KuasaNya dan membuat mimpi itu beralih pada sebuah ketaatan untuk memberi yang terbaik dari apa yang saya miliki sehingga saya pun tidak bisa lari dari panggilan itu. Ia pun memakai mimpi itu untuk membuat saya berkaca akan siapa saya sebenarnya dan menyadari bahwa Ia memakai semua itu sebagai bagian untuk membentuk saya.

Saya pun tahu proses Ia membentuk tidak bisa dianggap sepele. Ia pun terus bekerja membuat saya "terluka", membuat saya "menangis", membuat saya hampir putus asa. Ia terus bekerja mendatangkan badai, mendatangkan musim dingin, mendatangkan musim kering supaya pada akhirnya saya pun indah dan tahan terhadap semua itu. Ia tahu kapan waktu yang tepat untuk mengizinkan matahari menyinari bumi ini, Ia pun tahu kapan waktu yang tepat untuk mengizinkan hujan membasahi tanah yang kering, Ia tahu kapan waktu yang tepat untuk memberikan kekuatan dan Ia pun tahu kapan waktu yang tepat untuk memberikan pertolongan dan Ia tidak pernah terlambat karena itu saya akan terus berharap kepadaNya.

Aku tahu apa itu kekurangan, aku tahu apa itu kelebihan...
sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang. "sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan injil kepada orang lain jangan aku sendiri di tolak".

Terpujilah Kristus..Amin