Rasa kian lama kian tidak bersahabat. Mulai memaksa untuk mengambil keputusan, namun logika tetap bertahan dengan keradikalannya. Dilema!, entah siapa yang harus menyerah. Namun dalam suatu masa, harapan bahwa tidak akan ada yang menyerah itulah yang diinginkan. WWS lah.. win win solution!.
Hasrat pun terkadang mendesak, namun ia tak punya kuasa untuk menjatuhkan. Impian juga punya kekuatan yang besar untuk menguasai, namun ia bisa ditaklukkan dengan sebuah tujuan yang jelas. Jadi, siapakah yang harus menyerah?. Tidak! yang harus menyerah adalah si aku dengan segala keakuannya. ia harus menyerah dan takluk pada kehendak Penciptanya.
Siapkah si aku menjadi orang yang tidak penting dalam penaklukkannya kepada penciptanya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar